Pengendalian Tikus Sawah pada tanaman padi

Pengendalian Tikus Pada Tanaman Padi - Pengendalian tikus atau Rattus argentiventer sangatlah penting untuk menjaga tanaman terhindar dari kerusakan berat yang diakibatkan tikus. untuk mengendalikan tikus, sebaiknya anda membaca posting saya sebelumnya mengenai Bioekologi Tikus dan Ambang Pengendalian OPT Padi agar dapat dengan tepat menentukan teknik pengendalian yang tepat. berikut beberapa teknik pengendalian untuk tikus :

1. Tanam serentak

Keserentakan tanaman adalah serentak memasuki fase generatif dengan selang waktu kurang dari 10 hari yang meliputi luas 300 Ha. hal ini berguna untuk memutus siklus hidup dari tikus, karena ketersediaan makanannya jadi berukurang. keunggulan tanam serentak juga memudahkan sistem pengairan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan lainnya.

2. Sanitasi dan kultur teknis

  • lingkungan yang bersih merupakan syarat utama dalam manajemen pengendalian OPT tikus agar perkembagbiakannya dapat ditekan.
  • meminimalisasi ukurang p[ematang dan tanggul disekitar pesawahan. tikus menyenangi tinggal di pematang yang tingginya antara 12-30 cm dengan lebar lebih dari 60 cm.
  • pola tanamn sangat menentukan tingkat populasi hama tikus.
  • gunakan jajar legowo 2:1 atau sesuai keaadaan. karena tikus tidak suka cahaya yang terang, dengan sistem tanam legowo dapat mengurangi intensitas serangan tikus.

3. Kombinasi penggunaan anjing, pengasapan dan perangkap bambu

Penelitiian OPT tikus yang telah dilaksanakan ini lebih banyak menggunakan anjing. pada tahun pertama penggunaan pengasapan dab perangkap bambu hanya berperan sebagai komponen penunjang apabila peggunaan anjing sulit dilakukan. akan tetapi pada tahun berikutnya pengasapan dan perangkap bambu lebih banyak membunuh tikus, karena sebagian lagi banyak memilih tinggal di dalam perangkap bambu terutama pada saat bunting dan bermalai (Thamrin et al, 2001).

Pengasapan lubang tikus

4. Sistem pagar perangkap

Tikus menyenangi atau memilih padi fase generatif dari pada fase vegetatif, sehingga padi yang fase generatifnya lebih awal dari pada tanaman padi disekitarnya akan mengalami kerusakan berat, karena semua populasi tikus yang ada disekitar pertanaman akan memakan padi tersebut. fenomena ini melahirkan teknik pengendalian tikus dengan menggunakan tanaman perangkap. tanaman perangkap tersebut diberi perangkap bubu, sehingga tikus yang masuk melalui lubang tersebut akan terperangkap. sistem pagar perangkap sangat efektif pada saat setelah panen padi, sehingga akan banyak tikus yang terperangkap.

Sistem LTBS

5. Pengumpanan beracun

Pengumpangan beracun efektif bila tidak ada tanaman di lapangan dan dapat dilakukan apabila ditemukan serangan lebih dari 15%. umpan diletakan pada tempat-tempat yang banyak dikunjungi atau dilewati tikus. apabila umpan yang dipasang, habis, berarti populasi tikus tinggi, perlu dilakukan pengumpanan ulang pada saat menjelang akhir anakan maksimal.

6. Pemanfaatan musuh alami

Musuh alami tikus yang dapat dimanfaatkan adalah kucing, anjing, ular, dan burung hantu. seperti di subang jawa barat ada kelompok anjing pengendali tikus, kelompok anjing "efen" ini mulai dikembangkan ke daerah sekitar wilayah subang. sementara untuk daerah jawa tengah dan jawa timur banyak menggunakan penangkaran burung hantu dan terbukti efektif. namun butuh waktu yang lumayan lama untuk penyesuaian burung hantu apabila ingin menangkarkan burung hantu.

7. Lain-lain

Penggenangan lahan, gropyokan, dan pemanfaatan jaring

Gropyokan

Pengendalian dari tikus dapat berubah-ubah sesuai kondisi pertanaman dan keadaan populasi tikus di lokasi setempat, dan tidak mutlak seperti hal di atas. terus pantau blog ini untuk update mengenai organisme pengganggu tumbuhan yang menyerang pertanaman anda. semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. apabila dapat bermanfaat bagi anda, sudi kiranya anda memberi komentar. terimakasih atas kunjungannya.

Artikel Terkait